Transportasi
Uyung Sagu Dijadikan Alas Jalan
Kamis, 8 Agustus 2019
•
2 Menit baca
Uyung Sagu Dijadikan Alas Jalan
MERANTI - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti mulai memanfaatkan kulit batang sagu atau yang dikenal oleh masyarakat lokal dengan sebutan uyung sebagai alas jalan. Sehingga ketanahanan jalan bisa semakin baik dan kuat.
"Selama ini, pilihan pondasi pembangunan jalan itu berupa susunan kayu atau geotextile. Tapi ternyata setelah diteliti dan diujicoba, uyung sagu bisa digunakan,"kata Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan MSi.
Irwan menjelaskan, teknis pengerjaan dilakukan dengan pondasi yang dilapisi dengan uyung yang dialas terpal dan ditimbun sirtu (pasir batu). Ternyata hasilnya sangat memuaskan. Setelah dilapisi dengan uyung tersebut, pondasi jalan semakin padat dan kokoh.
"Kondisi tersebut merupakan potensi tersendiri bagi daerah-daerah penghasil sagu, selain mendapatkan hasil dari pati sagu itu sendiri tetapi limbahnya pun dapat menjadi komoditi yang juga bernilai jika diolah dan dikemas sedemikian rupa," Sebutnya.
Dari sisi ekonomi, uyung sagu sangat ekonomis. Sebab, keberadaannya melimpah di Meranti. Saat ini, ada sekitar 60 kilang sagu yang beroperasi di Meranti. Setiap harinya, mereka menghasilkan puluhan ton limbah uyung dan ampas sagu atau yang biasa disebut repu.
Limbah-limbah ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Tak jarang limbah itu dibuang begitu saja hingga menyebabkan pencemaran lingkungan.
"Inovasi ini tentunya menjadi salah satu solusi penanganan terhadap limbah-limbah itu, malah dapat menjadi nilai ekonomis," katanya.
Sebelumnya sistem pondasi dengan menggunakan uyung sagu ini telah dilakukan oleh PT RAPP yang membangun jalan sepanjang 12 kilometer di Kecamatan Tasik Putri Puyu. Selain itu sejumlah ruas jalan lainnya juga dilakukan sistem pondasi yang sama, yakni jalan poros Melai-Kayu Ara, Kecamatan Rangsang Pesisir, jalan poros Lukun-Sungai Tohor Kecamatan Tebingtinggi Timur, jalan Pramuka dan jalan Perumbi Selatpanjang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kepulauan Meranti, H Herman mengaku sejak uyung bisa dimanfaatkan sebagai alas pembangunan jalan, seluruh proyek Pemkab Meranti diharuskan menggunakannya. Sehingga kualitas jalan yang dibangun semakin baik.
“Sekarang semua pembangunan jalan kita haruskan menggunakan uyung sagu. Karena akan semakin tahan. Sebelumnya, saat belum menggunakan uyung, kondisi jalan sangat mudah turun dan amblas dikarenakan lahan kita terdiri dari gambut,”tambahnya. (humas/017)